Pada hari ini kita merayakan tahun baru.
Bersyukurlah kepada Tuhan karena anugerah-Nya semata kita bisa hidup hingga hari ini. Untuk menyongsong hari-hari di tahun baru, milikilah persiapan dan perencanaan hidup yang baik. “Karena hanya dengan perencanaan engkau dapat berperang, dan kemenangan tergantung pada penasihat yang banyak.” (Amsal 24:6).
Kita ketahui bersama banyak orang memprediksi bahwa tahun ini adalah tahun yang berat karena tantangan yang harus kita hadapi semakin berat. Namun orang percaya tak boleh sedikit pun kehilagan semangat dan sukacitanya.
Sebab, Tuhan kita pasti memberikan kekuatan kepada kita untuk menghadapinya.Betapa pun hari-hari yang hendak kita jalani ini penuh dengan misteri, karena tak seorang pun tahu apa yang akan terjadi pada hari esok, kita harus tetap percaya kepada Tuhan bahwa Dia akan selalu ada mendampingi kita. Merupakan sebuah kebijakan bila kita belajar dari Rasul Paulus (2 Korintus 11:26-27), yang dalam pelayanannya memberitakan Injil, harus menghadapi hari-hari yang teramat berat, yaitu masalah, kesulitan, penderitaan, aniaya, tekanan, atau serangan dari pihak orang-orang yang menolak Injil, termasuk juga bencana atau musibah. Sekalipun dihadapkan dengan banyak tantangan, Rasul Paulus tak pernah kehilangan semangat dan sukacitanya, sebab mata rohaninya selalu tertuju kepada Tuhan.
Hadapi Tahun Baru Dalam Ketenangan “Hanya pada Allah saja kiranya aku tenang, sebab dari pada-Nyalah harapanku.” Mazmur 62:6. Hari ini kita mengawali tapakan kaki di tahun yang baru. Sejuta angan dan harapan mungkin telah kita miliki pada tahun ini. Banyak pula prediksi hari-hari ke depan yang mengatakan tak semakin mudah, banyak ujian, dan tantangan menghadang. Sebagai orang percaya kita harus tetap tenang. Ketenangan bukan sebuah keadaan melainkan sebuah keputusan. Artinya, seburuk apapun situasi yang ada dan membuat hati kita tidak tenang, kita bisa memutuskan supaya tetap tenang.
Mengapa kita harus tetap tenang dalam menjalani hari-hari yang sulit? Sebab kita memiliki Tuhan yang tak pernah meninggalkan kita dan pertolongan-Nya selalu tepat pada waktunya. “Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti.” (Mazmur 46:2). Kunci untuk hidup tenang adalah menyerahkan diri sepenuhnya kepada Tuhan. Seperti yang dikatakan di dalam Yesaya: “Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu.” (Yesaya 30:15).
Rupanya ketenangan dalam diri seseorang bisa mendatangkan kekuatan yang luar biasa. Orang yang tenang dapat kuat dalam menghadapi persoalan apapun. Sebaliknya, orang yang tidak tenang pikirannya akan cenderung menuju ke arah yang negatif. Banyak keputusan salah kita buat ketika kondisi hati sedang tidak tenang: “Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa.” (1 Petrus 4:7b). Jika kita tenang, kita bisa berdoa dan banyak persoalan yang dapat kita selesaikan ketika kita berdoa. “Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatkanku.” (Mazmur 62:2). Artinya, ketenangan hanya bisa kita dapatkan ketika kita hidup dan tinggal di dekat Tuhan. Maka dari itu, mari kita jalani tahun baru ini dengan penuh penyerahan kepada Tuhan sehingga kita bisa tetap tenang dalam segala situasi. Tuhan memberkati kita semua.
Rm. Agustinus Handoko Hadisoemitro MSC
Caplain CIC Sydney