Konfrater saya, Pastor Berty Tijow MSC, membaca dan menterjemahkan wejangan Paus Fransiskus, yang disampaikannya kepada para imam dari Komunitas imam Santo Louis IX (Sint Louis of France, Raja Louis IX – Raja Perancis) dalam audiensi khusus, Senin 7 Juni 2021. Saya ingin meneruskan di Buletin CIC karena saya rasa nasihat Paus ini mengundang refleksi.
Paus Fransiskus berkata, “Di tahun 2021, yang didedikasikan untuk St Yosef ini, saya mengundang anda (para imam St. Louis) untuk menemukan kembali wajah pria beriman ini, ayah yang lembut ini, model kesetiaan dan kepercayaan yang mengosongkan diri bagi rencana Tuhan.
St. Joseph, Bapa Yesus dan suami Bunda Maria ini telah melalui banyak kesulitan, seperti tidak mendapat penginapan sampai Bunda Maria akhirnya melahirkan di kandang ternak, mengungsi ke Mesir, hingga kehilangan Yesus dan menemukannya kembali di Yerusalem. Namun dalam berbagai kesulitan terjadilah kehendak Tuhan. Joseph mengajarkan kita bahwa beriman kepada Tuhan juga termasuk mempercayai bahwa Dia juga dapat bekerja melalui ketakutan, kerapuhan dan kelemahan kita (Surat Apostolik Patris Corde, 2). Tidaklah perlu kita menyingkirkan kerapuhan kita, karena kerapuhan manusiawi adalah tempat perjumpaan dengan Tuhan. Kerapuhan saya, dan yang kita masing-masing miliki, adalah tempat perjumpaan dengan Tuhan. Para imam (dan umat) “Superman” berakhir buruk semuanya. Imam (dan umat) yang mengetahui dan menyadari kelemahannya serta membicarakannya dengan Tuhan dalam doa, akan baik-baik saja. Karena membuka hati pada Tuhan yang akan menolong. Bersama Joseph, kita dipanggil untuk kembali ke pengalaman tindakan sederhana soal penyambutan, kelembutan dan pemberian diri.
Dalam kehidupan komuniter, selalu ada godaan untuk membuat kelompok-kelompok kecil yang tertutup, mengasingkan diri, mengkritik, menggosip bahkan sampai menjelek-jelekkan orang lain. Selain itu juga memercayai keunggulan dan kecerdasan diri sendiri sehingga terlihat sombong pun dapat menjadi contoh dari ciri-ciri perilaku dalam berkomunitas. Kebiasaan-kebiasaan ini melemahkan kita semua, dan hal itu tidak baik. Kita harus melepaskan diri dari kebiasaan-kebiasaan tersebut sambil melihat, memikirkan dan menyadari kemurahan Tuhan.
Semoga kamu selalu menerima satu sama lain sebagai hadiah. Dalam persaudaraan yang dihidupi oleh kebenaran, ketulusan relasi dan oleh kehidupan doa kita dapat membentuk sebuah komunitas dimana anda dapat menghirup udara sukacita dan kelembutan.
Saudaramu dalam Tuhan,
Fr. Petrus Suroto MSC
Pengumuman
- Para saudara, bulan Juni ini ada berbagai macam rapat evaluasi yang kita programkan. 5 Juni telah diadakan evaluasi CIC Kensington. 20 Juni Evaluasi CIC Enmore. 3 Juli 2021 Evaluasi CIC Sydney untuk paruh waktu 2021. Tuhan memberkati kita.
- Archdiocese of Sydney mengundang umat untuk bergabung dalam Rekoleksi “Go Make Disciples”. Apabila ada umat yang tertarik mengikutinya, silahkan menghubungi Chaplain untuk pendaftaran.