Seorang murid bertanya kepada Gurunya. “Bapa Guru menceritakan banyak cerita, tetapi tidak menerangkan maknanya kepada kami”. Jawab Sang Guru, “Bagaimana pendapatmu nak, kalau seseorang menawarkan buah kepadamu tetapi mengunyahkannya kepadamu?”. (Antony de Mello)
Hidup kita penuh dengan berbagai pengalaman. Suka, duka silih berganti. Berbagai konsekwensi yang mengikuti pilihan-pilihan sikap yang kita ambil. Ada konsekwensi yang manis, namun terkadang konsekwensi yang getir. Kebijaksanaan ditaburkan Tuhan dalam kehidupan kita. Hidup adalah sebuah laboratorium, di mana kita perlu untuk meneliti kesadaran kita untuk menimba arti dan makna.
Beberapa orang memang telah memberikan patokan-patokan. Satu contoh seperti yang ditulis oleh St. Igansius dalam Latihan Rohani. Namun pengalaman kita begitu unik karena ruang dan waktu yang berbeda.
Maka kita perlu untuk mencecap sendiri pengalamannya dan mempelajari maknanya. Orang lain tidak akan menemukan pengertian yang tepat.
Mari kita belajar untuk diam, merenungkan pengalaman hidup kita dan mencecap maknanya.
Saudaramu dalam Tuhan,
Fr. Petrus Suroto MSC