FATHER’S DAY

by | Aug 31, 2024 | Chaplain | 0 comments

Umat CIC Sydney ytk,

Minggu ini, tepatnya tgl 1 September 2024 di Sydney kita memperingati Father’s Day. Selamat untuk semua bapak/ayah yang sudah menjalankan perannya secara tepat dan benar. Menjadi Ayah adalah anugerah dari Tuhan. Akan tetapi, menjadi ayah tak hanya tentang memiliki anak. Meski panggilan ini ada memang karena lahirnya anak ke dunia. Ada beberapa peran yang harus dipahami sebelum seseorang siap menjadi seorang Ayah. Apa saja perannya? Yuk kita simak penjelasan berikut ini:

  1. Ayah sebagai pemecah masalah. Dengan ayah, (mestinya) tak ada jarak emosi. Bersama ayah, pemecahan masalah (mestinya) bukan lagi sekadar soal teknis, melainkan ada kasih sayang yang turut terisi. Banyak hal sepele dan mudah di mata ayah, tapi bagi anak ternyata itu masalah. Mulai dari memompa ban sepeda, atau sekadar mengikat tali ayunan di belakang rumah. Semua itu menjadi sarana bagi ayah untuk mendekati anak sekaligus menanamkan nilai dan pelajaran pada mereka. Seorang ayah yang aktif terlibat dalam kehidupan anak dapat menjadi inspirasi dalam memecahkan masalah. Ayah memiliki kesempatan menunjukkan kepada anak-anak mereka bagaimana membuat keputusan. Bagaimana bertindak atas dasar keputusan itu. Juga bagaimana mesti menyikapi akibat dari keputusan yang mereka ambil. Ini melatih tanggung jawab anak, kemandirian, serta kemampuan mengandalkan diri sendiri. Anak yang banyak mendapat inspirasi pemecahan masalah dari ayahnya cenderung akan lebih tenang, sehingga lebih menarik perhatian teman dan gurunya. Sebaliknya, anak yang tidak punya teladan yang baik dalam memecahkan masalah, rawan terjebak pada cara menyelesaikan masalah yang tak tepat. Anak yang tak memiliki cukup keterampilan menyelesaikan masalah, cenderung akan tumbuh menjadi orang yang tidak mandiri. Ia tergantung pada bantuan orang lain. Ada kalanya, ayah terlambat melibatkan diri dalam pemecahan masalah anak.
  2. Ayah sebagai teman bermain. Seorang anak bisa belajar lewat kegiatan bermain. Begitu juga seorang ayah bisa menanamkan banyak nilai dan pelajaran melalui kegiatan bermain bersama anaknya. Minimal, anak dapat belajar menyukai ayah mereka. Belajar percaya pada ayah mereka. Anak belajar membangun ikatan emosi positif dengan ayahnya. Permainan bersama ayah juga akan melengkapi aspek fisik anak. Sebab, biasanya, ayah cenderung mengajak anak melakukan permainan yang sifatnya fisik. Seperti mengayun anak, kejar-kejaran, dan semisalnya. Permainan seperti ini bagus untuk membangun otot dan koordinasi fisik anak.
  3. Ayah sebagai pemandu prinsip. Ayah memiliki peran mengajarkan anak tentang perilaku yang diharapkan secara sosial. Ini membantu anak-anak untuk belajar perbedaan antara yang benar dan salah, serta memampukan anak-anak untuk mengalami dan memahami konsekuensi-konsekuensi dari perilaku mereka sendiri. Ayah yang memberikan panduan untuk anak-anak mereka, tak hanya mempertahankan “otoritas”- nya, tetapi juga bermakna bisa menggunakannya dengan efektif.
  4. Ayah sebagai penyedia. Secara umum, seorang ayah dianggap sebagai penyedia keperluan sumber daya utama bagi keluarga. Ayah menyediakan uang, makanan, tempat tinggal, pakaian untuk anak dan keluarganya. Akan tetapi, ayah tak hanya penyedia keperluan materi. Ayah juga bisa menjadi penyedia pengasuhan untuk anak. Seringkali para ayah menganggap bahwa tugasnya hanya sekadar penyedia keperluan yang bersifat material. Ini tentu pendapat atau pandanganyang tidak tepat. Ayah perlu terlibat menyediakan bimbingan, bermain bersama anak, terlibat dalam kegiatan sekolah anak, dan kegiatan-kegiatan komunitas yang mendukung perkembangan anak. Ketika para ayah mengenali diri mereka sebagai pengasuh, mereka cenderung nyambung dengan orang tua lain serta para penyedia pengasuhan anak di masyarakat. Sekaligus, ayah bisa menjadi pihak yang dengan sungguh-sungguh mengupayakan teraihnya kesejahteraan anak.
  5. Ayah sebagai penyiap. Idealnya, ayah mengambil peran yang besar dalam menyiapkan anak untuk menghadapi tantangan hidup. Misal, dengan sering mengajak anak berbincang tentang nilai-nilai dan moral keluarga, serta contoh perilaku yang pantas. Untuk melakukan ini, seorang ayah tak perlu menunggu anaknya dewasa. Sebaiknya dilakukan sejak anak usia dini, dan berlanjut hingga sepanjang hidupnya. Kedekatan ayah dengan anak, serta keteladanan yang diberikannya, akan menjadi inspirasi bagi anak ketika kelak menjadi orang tua.

Umat CIC Sydney ytk,

Bagaimana dengan anda para ayah/papa/bapak di CIC Sydney ini, apakah ke 5 peran ayah itu sudah hidup dalam diri kita? Menjadi ayah yang baik merupakan ekspresi nyata dari menjadi pelaku firman. Karena Yesus sendiri  berfirman:” Siapakah saudaraKu, siapakah ibuKu? Dialah yang melakukan firman Allah.” Tuhan memberkati kita semua.

RP. Agustinus Handoko HS MSC

Chaplain to the Indonesian Community

193 Avoca St, Randwick NSW 2031

PO BOX 309, Randwick NSW 2031

Email: hanhanmsc@yahoo.com atau Chaplain@cicsydney.org

Kategori