Moto, saya perhatikan umat membuat tanda salib dengan cara yang berbeda-beda. Ada yang dengan dua jari, tiga jari atau bahkan lima jari. Ada yang menyentuh dada, ada yang menyentuh perut. Manakah yang paling tepat?
Kita tidak perlu dibuat bingung terkait dengan cara membuat tanda salib. Gereja sendiri tidak memberikan panduan resmi dalam membuat tanda salib. Yang terpenting adalah makna apa yang ingin disampaikan.
Tanda salib mengingatkan kita bahwa kita telah ditebus oleh Yesus dengan kurban salib-Nya. Ketika Tuhan Yesus bersengsara dan wafat, Tuhan wafat bagi kita. Kita ditebus dengan darah mulia-Nya dan diberikan kehidupan baru oleh Dia. Kita juga dimasukkan ke dalam Keluarga Allah, Tritunggal Mahakudus.
Tidak ada panduan apakah tanda salib menggunakan dua jari (jari penunjuk dan jari tengah) yang melambangkan dua kodrat Yesus, Allah dan Manusia, tiga jari yang melambangkan Trinitas atau lima jari yang menyimbolkan kelima luka-luka Yesus.
Demikian juga tidak ada panduan apakah menyentuh dada yang menunjuk pada Hati Kudus Yesus atau perut yang menunjuk pada rahim di mana Yesus bersemayam di kandungan Bunda Maria.
Yang perlu diingat, saya rasa adalah lakukan dengan sadar dan penuh hormat. Karena tanda salib adalah tanda kemenangan kita dalam Kristus.
Saudaramu dalam Tuhan,
Fr. Petrus Suroto MSC